PKBM Tunas Bahagia Terapkan Pola Belajar Mandiri
Pangandaran, global aktual – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Bahagia terus melakukan inovasi dalam sistem pembelajaran dengan menekankan pola belajar mandiri berbasis tiga metode, yaitu daring, tatap muka, dan mandiri.
Kepala PKBM Tunas Bahagia Mumu Mujahid menjelaskan, konsep pembelajaran tersebut dikemas dengan komposisi 40 persen daring, 30 persen tatap muka, dan 30 persen mandiri. Pola ini diharapkan mampu memberikan fleksibilitas kepada warga belajar dalam menyesuaikan waktu dan kebutuhan mereka.
“Untuk tatap muka maksimal dilakukan sebulan sekali, sedangkan daring bisa lebih intensif sesuai kebutuhan. Di samping itu, kami juga mendorong warga belajar untuk aktif dalam pembelajaran mandiri,” ungkap Kepala PKBM Tunas Bahagia Mumu Mujahid.
Meski demikian, Lembaga pendidikan nonformal yang dipimpin Mumu Mujahid, dalam pelaksanaan pembelajaran tidak lepas dari kendala. Tantangan yang kerap muncul di antaranya adalah karakter warga belajar yang beragam, keterbatasan sumber daya, serta penjadwalan tutor.
“Kadang tutor harus menyesuaikan antara tugas mengajar dengan kegiatan pribadi. Begitu juga saya sebagai pengelola, sering bertabrakan dengan urusan keluarga,” tambahnya.

Selain itu, koordinasi dengan Dinas Pendidikan juga menjadi perhatian. Pihak dinas disebut melakukan kontrol rutin setiap minggu sebagai bentuk pengawasan dan pendampingan terhadap kegiatan di PKBM. “Saya apresiasi langkah dinas yang selalu memberi perhatian. Namun memang di lapangan, jadwal yang padat kadang membuat kami harus beradaptasi,” jelas Kepala PKBM.
Tidak hanya menyelenggarakan pendidikan formal, PKBM Tunas Bahagia juga menghadirkan beragam program pembelajaran nonformal. Mulai dari Kejar Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA), hingga kursus keterampilan yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat. Program ini menjadi jawaban bagi mereka yang terhenti sekolah karena faktor ekonomi, jarak, atau keterbatasan fasilitas.
“Tak hanya fokus pada aspek akademis, PKBM Tunas Bahagia juga membangun jembatan menuju kemandirian ekonomi warga,” ungkap Mumu Mujahid sembari menambahkan, salah satu inovasi yang diunggulkan adalah pelatihan pertanian modern, yang bukan sekadar teori di kelas, melainkan langsung mempraktikkan teknik—mulai dari pemilihan bibit unggul, perawatan tanaman, pengendalian hama alami, hingga strategi pemasaran hasil panen.
Dengan mengusung konsep pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), PKBM Tunas Bahagia membuka ruang bagi siapa pun tanpa memandang usia, latar belakang, maupun status sosial untuk mengembangkan diri,”terang Mumu Mujahid.
Ke depan, PKBM Tunas Bahagia juga tengah menyiapkan program pemberdayaan masyarakat lainnya, seperti pelatihan wirausaha berbasis UMKM, pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap jual, serta literasi digital bagi generasi muda. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pangandaran. (Hrs)

