Wisata

Tiga Desa di Manggelewa Gelar Ajang Perisean, Lestarikan Budaya Sasak

Dompu, NTB, global aktual – Tradisi adat Perisean, permainan rakyat khas suku Sasak yang menggambarkan ketangkasan bela diri, kembali digelar di Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Ajang ini berlangsung di Lapangan Bola Desa Kampasi Meci sejak Sabtu (23/8/2025) hingga Kamis (28/8/2025), dengan rencana dapat diperpanjang menyesuaikan jumlah peserta.

Kegiatan budaya tersebut merupakan hasil kolaborasi tiga desa di Kecamatan Manggelewa, yakni Desa Kampasi Meci, Desa Nusa Jaya, dan Desa Suka Dame. Kepala Desa Kampasi Meci, Syahruddin, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa ajang ini menjadi wadah melestarikan budaya sekaligus mencari bibit unggul untuk mewakili kecamatan dalam tingkat lebih luas.

“Ajang Perisean ini kami niatkan sebagai langkah bersama melestarikan tradisi leluhur, sekaligus mencari generasi tangguh yang akan tampil di ajang antar kecamatan hingga se-Pulau Sumbawa,” ujarnya.

Acara yang dibuka pada Kamis (28/8/2025) pukul 14.10 WITA ini turut dihadiri Camat Manggelewa Syaiful Arif, Kapolsek Manggelewa atau pejabat yang mewakili, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tiga kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat. Turut hadir pula Direktur Pegadaian Kabupaten Dompu yang sekaligus menjadi sponsor kegiatan.

Peserta ajang perisean berasal dari warga suku Sasak, khususnya dari tiga desa penyelenggara, serta perwakilan dari sejumlah desa di Kecamatan Pekat, Sanggar, Kilo, Pajo, hingga wilayah Kabupaten Sumbawa seperti Tarano, Labangka, dan Tambora.

Untuk menambah semangat, panitia menyediakan hadiah utama berupa satu ekor sapi bagi juara pertama, seekor kambing untuk juara kedua, dan uang tunai jutaan rupiah bagi juara ketiga. Selain itu, peserta juga mendapatkan subsidi transportasi Rp50 ribu per orang.

Kasi Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu menyambut positif penyelenggaraan kegiatan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif pemerintah desa dalam melestarikan budaya Perisean. Kegiatan ini bisa menjadi daya tarik budaya sekaligus mempererat persaudaraan masyarakat,” katanya.

Tiga kepala desa, Syahruddin (Kampasi Meci), kepala Desa Nusa Jaya, dan kepala Desa Suka Dame berharap kegiatan ini menjadi momentum baru bagi masyarakat Sasak di Dompu dan NTB. “Semoga tradisi ini terus lestari dan bisa menjadi agenda budaya tahunan yang membanggakan,” ujar mereka.  (Nasaruddin)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)