Asisten I Hadiri Gerakan Aktifkan Posyandu Melati VII Tahun 2025 di Lubuklinggau
Lubuklinggau, global aktual – Pemerintah Kota Lubuklinggau terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Hal itu terlihat saat Asisten I Setda Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, menghadiri kegiatan Gerakan Aktifkan Posyandu Melati VII Tahun 2025 yang digelar di Kantor Lurah Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kamis (11/9/2025).
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan, Camat Lubuklinggau Selatan II, serta perwakilan dari berbagai instansi lintas sektor seperti Dinas PU, Dinas Perkim, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan. Kehadiran lintas instansi ini menandakan bahwa posyandu kini tidak hanya menjadi urusan kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari pelayanan publik terpadu.
Dalam sambutannya, Erwin menyampaikan bahwa posyandu telah ditetapkan sebagai layanan dasar yang harus berjalan maksimal di setiap wilayah. Karena itu, keterlibatan lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkuat fungsi posyandu.
“Posyandu di Lubuklinggau sudah cukup aktif. Dari 104 posyandu yang ada, sebanyak 59 sudah berstatus mandiri, 24 berstatus pratama, dan sisanya masih terus dibina. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghidupkan kembali posyandu agar menjadi pusat layanan kesehatan dasar yang optimal,” ujar Erwin.
Ia menambahkan, instruksi pemerintah pusat melalui gerakan nasional “Aktifkan Posyandu” harus dijalankan secara serius oleh pemerintah daerah. Pasalnya, posyandu tidak hanya berfungsi untuk pelayanan balita, tetapi juga sebagai pusat edukasi gizi, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, hingga pencegahan stunting.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan bahwa keberadaan posyandu sangat penting dalam mendukung program nasional penurunan angka stunting. Data BKKBN mencatat, angka prevalensi stunting nasional pada 2024 berada di kisaran 21,5 persen, dan pemerintah menargetkan penurunan hingga 14 persen pada 2025.
“Posyandu menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting dan gizi buruk. Melalui pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian makanan tambahan, serta edukasi kepada orang tua, kita bisa memastikan generasi mendatang tumbuh lebih sehat,” jelasnya.
Dalam kegiatan Gerakan Aktifkan Posyandu ini, berbagai program dilakukan, antara lain:
- Pembinaan dan pelatihan kader, untuk meningkatkan keterampilan kader dalam memberikan pelayanan kesehatan.
- Edukasi dan penyuluhan kesehatan, termasuk pentingnya imunisasi dan perawatan balita.
- Peningkatan fasilitas, seperti penambahan hari layanan posyandu agar masyarakat lebih mudah mengakses.
- Kampanye dan sosialisasi, melalui kegiatan menarik seperti bazar posyandu, demo masak, hingga kampanye gerakan POS SAKTI (Posyandu Serba Guna Aktif).
- Pemantauan gizi, dengan pemberian makanan tambahan dan pencatatan perkembangan anak secara rutin.
Pemerintah Kota Lubuklinggau berharap gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan posyandu secara berkelanjutan.
“Dengan dukungan penuh dari kepala dinas, lurah, serta stakeholder terkait, ditambah kader posyandu yang berkualitas, kita optimis posyandu di Lubuklinggau akan semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Erwin.
Gerakan ini menjadi bukti bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh fasilitas kesehatan tingkat lanjut, tetapi juga peran aktif posyandu yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. (Separi)