Gubernur NTB Dorong Hilirisasi dan Program Desa Berdaya untuk Tekan Angka Kemiskinan
Mataram, global aktual – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi program prioritas dalam pembangunan daerah. Hal itu ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXIII di Kantor Gubernur NTB, Jumat (12/9/2025).
Berdasarkan laporan Panitia Khusus (Pansus) RPJMD DPRD NTB, angka kemiskinan ekstrem di provinsi ini mencapai 2,04 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 0,85 persen. Kantong-kantong kemiskinan terbesar berada di Kabupaten Lombok Utara (23,96 persen), Lombok Timur (14,51 persen), dan Bima (13,88 persen), dengan total 106 desa masuk kategori miskin ekstrem.
“Fokus pembangunan saat ini diarahkan pada pengentasan kemiskinan melalui hilirisasi sektor pangan serta penguatan program desa berdaya,” ujar Lalu Muhamad Iqbal.
Menurutnya, NTB memiliki potensi besar dari hasil jagung, kopi, cokelat, hingga tuna. Namun, masalah utama yang dihadapi adalah lemahnya hilirisasi. Karena itu, pemerintah provinsi menargetkan penguatan ketahanan pangan dan pariwisata untuk mendorong ekonomi masyarakat.
Iqbal mengungkapkan, tingkat kemiskinan di NTB saat ini masih berkisar 11,5 hingga 12 persen meskipun daerah ini kaya sumber daya alam. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah meluncurkan program Desa Berdaya, yaitu transformasi desa miskin menjadi desa mandiri dengan intervensi bertahap selama dua tahun.
Selain itu, Pemprov NTB juga tengah menyiapkan NTB Capital, sebuah badan usaha yang dirancang untuk menarik investasi sekaligus memastikan keterlibatan pemerintah daerah dalam proyek strategis. “Dengan NTB Capital, investor akan lebih mudah masuk karena ada jaminan kepastian dan keterlibatan daerah,” jelasnya.
Gubernur NTB juga menekankan pentingnya inovasi di sektor pertanian, terutama dalam penyimpanan hasil panen. “Petani sering menjual saat panen raya sehingga harga jatuh. Dengan storage yang memadai, kita bisa tahan dulu sampai harga membaik,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Iqbal mengajak peserta kegiatan untuk turut memberikan solusi, sekaligus mendukung ekonomi lokal dengan menikmati produk UMKM NTB. “Restoran di sini enak-enak, buahnya segar, dan produk UMKM sangat berkualitas. Jangan lupa untuk berkontribusi pada ekonomi lokal,” pungkasnya. (Ikbal Nakku)