Nusantara

Tembakau Diyakini Mampu Dongkrak Ekonomi Lombok Timur Pasca Merosot di Triwulan II 2025

Lombok Timur, global aktual – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur optimistis perekonomian daerah akan kembali bangkit pada triwulan III tahun 2025 setelah data penjualan tembakau masuk. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H.M. Juaini Taofik, saat melakukan monitoring ke salah satu gudang pembelian tembakau, Senin (29/9).

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis data pertumbuhan ekonomi Lombok Timur yang mengalami penurunan dari 5,45 persen pada triwulan I menjadi 3,87 persen pada triwulan II tahun 2025. Menurut Sekda, salah satu penyebab merosotnya angka tersebut adalah belum masuknya data perdagangan tembakau musim tanam 2025.

“Ketika data tembakau ini masuk, kami optimis perekonomian Lombok Timur bisa melonjak kembali dan kembali ke angka 5 persen,” ujar Juaini Taofik yang juga menjabat Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Tata Niaga Tembakau. Ia berharap seluruh perusahaan mitra dapat menyerap hasil panen tembakau petani.

Dari pantauan di lapangan, sebagian besar gudang telah mulai membeli tembakau, meski mayoritas masih pada kategori grade rendah. “Kalau yang grade rendah saja sudah dibeli, petani tentu tidak akan merugi,” tambahnya.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirza Shopian, mengakui harga tembakau tahun ini turun sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak signifikan. Ia menjelaskan, faktor utama penurunan harga dipengaruhi kondisi nasional, yakni menurunnya produksi rokok sehingga permintaan bahan baku ikut berkurang.

“Syukurlah perusahaan-perusahaan mitra tetap membantu petani dengan mencari pasar untuk produk tembakau Lombok Timur,” kata Mirza. Ia menambahkan, tantangan terbesar tahun ini justru pada kualitas produksi tembakau yang terdampak cuaca, selain regulasi ketat terhadap industri rokok.

Saat ini, pendataan jumlah petani mitra dan swadaya masih berlangsung. Estimasi sementara, terdapat lebih dari 11 ribu petani yang bergantung pada komoditas tembakau di Lombok Timur.  (Nasaruddin – Pers)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)