Remaja 17 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Manggelewa, Polisi Lakukan Evaluasi dan Olah TKP
Dompu, global aktual – Warga Dusun Janamawar, Desa Tekasire, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), digemparkan dengan penemuan seorang remaja laki-laki berinisial Yana (17) yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri, Rabu (5/11/2025) dini hari.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh Yuliana (40), warga setempat yang juga kerabat korban. Sekitar pukul 04.00 Wita, Yuliana hendak bersiap berjualan ke pasar dan mencoba membangunkan korban yang sering menginap di rumahnya. Namun, setelah beberapa kali dipanggil tanpa respons, ia terkejut mendapati korban sudah dalam posisi tergantung di dapur rumah.
“Teriakan saksi membuat warga berdatangan, dan beberapa langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Manggelewa,” ungkap seorang warga di lokasi.
Menerima laporan itu, Kapolsek Manggelewa IPDA Yadhulul Muslihin segera mengerahkan personel piket jaga menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pengamanan dan memasang garis polisi. Tak lama kemudian, Unit Inafis Sat Reskrim Polres Dompu tiba dan langsung melakukan olah TKP serta visum luar terhadap jenazah korban.
Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. “Berdasarkan hasil visum luar, tidak ada luka yang mengarah pada tindak kekerasan. Keluarga juga telah membuat surat pernyataan resmi bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah,” jelas IPDA Yadhulul.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban. Dugaan sementara, korban mengalami tekanan mental atau depresi. Dari keterangan sejumlah warga, Yana diketahui jarang berinteraksi dengan orang tua kandungnya dan pernah dikabarkan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
“Informasi dari lapangan menunjukkan bahwa korban cenderung menyendiri dan mengalami ketidakstabilan emosi,” tambah Kapolsek.
Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi emosional anak dan anggota keluarga di lingkungan sekitar, terutama jika menunjukkan tanda-tanda depresi atau tekanan batin.
“Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya pengawasan keluarga dan kepedulian sosial terhadap sesama, agar tidak ada lagi yang harus menghadapi tekanan hidup sendirian,” tutupnya.
Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Desa Tekasire pada Rabu pagi (5/11/2025). (Nasaruddin Pers)

