Yana Macan Ajak Warga Rawat Kampung: Gotong Royong dan Budidaya Tanaman Jadi Kunci Ketahanan Pangan
Pangandaran, global aktual – Di tengah pesatnya pembangunan daerah, ada satu hal sederhana yang kerap terlupakan: ngrumat kampung atau merawat lingkungan tempat tinggal. Hal itu menjadi perhatian serius bagi Yana Macan, tokoh budaya Pangandaran yang tak henti mendorong warga untuk peduli pada lingkungan.
Lewat gerakan kecil namun konsisten, Yana Macan hadir di tengah masyarakat Lembur Kuring Babakan RT 01, 02, dan 03 RW 13, memberikan edukasi bagaimana membangun kampung melalui budaya gotong royong, menjaga kebersihan, serta memanfaatkan pekarangan rumah.
Menurut Yana, salah satu kunci utama untuk mewujudkan kampung mandiri adalah budidaya tanaman di pekarangan rumah. Warga didorong menanam sayuran seperti cabai, tomat, kangkung, hingga tanaman obat keluarga (TOGA) yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
“Ketahanan pangan tidak selalu bergantung pada program besar, tapi bisa dimulai dari rumah masing-masing. Kalau tiap keluarga punya tanaman cabai atau sayuran, kebutuhan dapur bisa berkurang dari pasar. Itu hemat, sehat, sekaligus melatih kemandirian,” jelas Yana saat ditemui di Lembur Kuring.
Gerakan ini juga berdampak positif bagi anak-anak. Mereka terbiasa menyiram tanaman, ikut merawat kebun kecil keluarga, sekaligus belajar tentang pentingnya menjaga alam. Lingkungan yang hijau pun membuat suasana kampung lebih sejuk dan nyaman.
Selain mengedukasi soal budidaya tanaman, Yana Macan juga menekankan pentingnya gotong royong membersihkan kampung. Setiap pekan, warga diajak bergiliran melakukan kerja bakti, membersihkan jalan lingkungan, serta memperbaiki saluran air.

“Kalau kampung bersih, penyakit bisa dicegah, suasana juga jadi nyaman. Gotong royong ini warisan budaya kita yang jangan sampai hilang,” tambahnya.
Warga pun merasakan manfaat dari kebersamaan tersebut. “Sekarang halaman rumah jadi lebih hijau, lingkungan juga lebih bersih. Hasil panen kecil-kecilan bisa langsung dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar salah seorang warga.
Meski gerakan ini berjalan dengan baik, Yana menegaskan bahwa pemerintah daerah (Pemda) harus ikut hadir dan peduli. Ia menilai, Pemda memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan serta mendukung program ketahanan pangan berbasis keluarga.
“Pemerintah jangan hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga harus turun langsung mengedukasi masyarakat. Kalau ada dukungan berupa bibit tanaman, pelatihan pertanian sederhana, atau program pemberdayaan, maka gerakan seperti ini akan lebih kuat dan menjangkau lebih banyak orang,” tegas Yana.
Dengan sinergi antara tokoh masyarakat, warga, dan pemerintah, Yana yakin Lembur Kuring bisa menjadi kampung percontohan. Lingkungan yang bersih, hijau, sehat, dan mandiri dalam ketahanan pangan akan menjadi modal besar untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman krisis pangan di masa depan.
“Kalau kampung-kampung bisa mandiri, Pangandaran akan semakin kuat. Kuncinya ada pada kesadaran bersama dan dukungan pemerintah,” pungkasnya. (Hrs)

