PHRI Pangandaran Dorong Pemerintah Percepat Digitalisasi Pariwisata dan Penanganan Kemacetan
Pangandaran, global aktual – Ketua BPC PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana, menegaskan bahwa proses digitalisasi sektor pariwisata sudah menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera dimulai, meskipun implementasinya masih membutuhkan waktu dan kesiapan regulasi yang matang.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada awak media, Rabu (19/11/2025), Agus menjelaskan bahwa PHRI Pangandaran telah menyiapkan langkah konkret untuk mendorong transformasi digital tersebut.
“Kami sudah menunjuk pendamping dan itu sudah direkomendasikan oleh PHRI pusat sebagai hasil rapat. Yang perlu dilakukan sekarang adalah seleksi konsultan, penyusunan regulasi, dan sosialisasi,” jelasnya.
Agus mengatakan terdapat tiga konsultan resmi yang akan mendampingi proses digitalisasi di BPC PHRI Pangandaran, kecuali bagi anggota yang sudah memiliki konsultan internal.
Selain digitalisasi, Agus juga menyoroti persoalan klasik di Pangandaran, yakni kemacetan dan banjir yang sering terjadi terutama saat musim liburan.
Menurutnya, pemerintah harus mulai mengambil langkah konkret berbasis teknologi agar persoalan tersebut tidak berulang setiap tahun.
“Banjir itu tidak terjadi setiap hari. Biasanya ketika air laut pasang dan hujan di hulu intensitasnya tinggi. Ini sudah berlangsung sejak dulu,” ujarnya.
Ia memberi contoh kanal-kanal pengendali banjir di Jakarta yang dinilai bisa menjadi model untuk Pangandaran. Titik rawan banjir, terutama di depan terminal Kalipucang hingga sekitar 100 meter ke arah timur, disebutnya perlu segera dibenahi.
Agus juga menyoroti mekanisme penanganan kemacetan wisatawan oleh personel bantuan dari Polda Jabar yang biasanya diturunkan hanya tiga hari sebelum puncak kunjungan.
Menurutnya, kehadiran personel yang belum memahami situasi lapangan justru sering memperburuk arus lalu lintas.
“Sering terjadi, wisatawan bertanya arah hotel atau lokasi tujuan, tapi petugas tidak tahu. Akhirnya wisatawan memutar lebih dari dua kali dan ini menambah kemacetan,” tegasnya.
Ia menyarankan agar personel yang ditugaskan harus menguasai medan dengan koordinasi lebih baik antara kepolisian, Dishub, dan unsur PHRI.
Agus memastikan seluruh masukan ini akan ia sampaikan dalam rapat koordinasi tingkat Kabupaten Pangandaran, sebagai bahan rekomendasi PHRI dalam menyambut masa libur dan musim kunjungan akhir tahun.
“Ini akan menjadi bahan saya ketika menghadiri rakor. Kami berharap dukungan semua pihak agar pariwisata Pangandaran semakin tertata,” katanya. (Hrs)

